|
Label: Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Berdasarkan
perpindahan energinya atau perubahan entalpinya ada dua jenis reaksi:
1. Reaksi Eksoterm yaitu reaksi yang
membebaskan kalor, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan (terjadi penurunan
entalpi), entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena
itu, perubahan entalpinya bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm umumnya
suhu sistem menjadi naik, adanya kenaikan suhu inilah yang menyebabkan sistem
melepas kalor ke lingkungan.
Reaksi eksoterm:
DH
= HP - HR < 0 atau DH = (-)
Contoh :
CaCO3(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
+ CO2(g) ΔH = –97,37 kJ
Proses Eksoterm dapat digambarkan :
2. Reaksi Endoterm yaitu reaksi yang
memerlukan kalor, kalor mengalir dari lingkungan ke sistem (terjadi kenaikan
entalpi), entalpi produk lebih besar daripada entalpi pereaksi. Oleh karena
itu, perubahan entalpinya bertanda positif. Pada reaksi endoterm umumnya suhu
sistem terjadi penurunan, adanya penurunan suhu inilah yang menyebabkan sistem
menyerap kalor dari lingkungan.
Reaksi endoterm:
DH = HP - HR > 0 atau DH = (+)
Contoh :
CaCO3(s) →CaO(s) + CO2(g) ΔH = +178,3 kJ
Proses Endoterm dapat digambarkan :
Contoh :
CaCO3(s) →CaO(s) + CO2(g) ΔH = +178,3 kJ
Proses Endoterm dapat digambarkan :
Penggambaran perpindahan kalor Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm :
Gambar 1. Perbedaan Proses Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm